Saat kita memuji anak, tentunya fokus perhatian kita adalah kelebihan atau hal positif yang anak miliki. Begitu pula sebaliknya, saat kita mencela, mengkritik, mengomel, dan mengoreksi anak, fokus perhatian kita adalah pada kesalahan atau kekurangan anak.
Yup, sekarang kita coba bahas tentang seputar pujian pada anak kita.
Efek psikologis dari pujian.
Secara umum, pada saat kita memuji anak, perilaku anak yang baik itu diperkuat. Anak pun akan lebih suka mengulang perbuatan baiknya itu, dan dengan itu ia membentuk kebiasaan baik.
Efek positif dari pujian.
Pujian menyebabkan anak merasa dirinya oke dan diterima oleh orang tuanya. Pujian yang tepat akan menyebabkan tumbuhnya rasa percaya diri anak dan membuat anak senang dan bangga atas dirinya sendiri.
Rasa senang yang dibangkitkan oleh pujian akan mendekatkan hubungan anak dengan orang tuanya.
Efek negatif dari pujian.
Pujian yang diberikan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan, akibatnya anak akan salah mempersepsikan dirinya. Selanjutnya hal ini membawa dampak kurang baik dalam relasi anak dengan teman-temannya. Ketika anak kecewa atas kritikan atau celaan teman- temannya, ini akan memperburuk relasi sosialnya dan kemungkinan membuat anak membenci dirinya sendiri.
Untuk menghibur dirinya yang terluka, sebagian anak bersikap sombong dan tidak mau menerima masukan dari orang-orang di sekitarnya.
Pujian seperti apakah yang pantas diberikan kepada anak?
- Yang perlu diperhatikan adalah bahwa seyogyanya kita mengarahkan pujian kita pada sifat-sifat baik yang anak tampilkan: kasih, murah hati, ingin berdamai, meminta maaf, tekun, jujur, dst.
- Kita perlu menghindarkan diri memuji anak terlalu banyak dari segi fisiknya atau segi-segi yang dimilikinya dan bukan yang diusahakannya, misalnya kecantikannya, kepandaiannya, kekuatan ototnya, dsb.
- Karena itu hanyalah penghargaan yang bernilai sementara. Apa yang dimiliki seseorang itu adalah pemberian yang harus diterima dengan pengucapan syukur. Lagipula fokus kita akan sifat baik itu lebih membuat anak merasa mampu mencapainya dan mempertahankan apa yang telah dicapainya.
Batas-batas memuji anak agar dampak negatif pujian berlebihan dapat dicegah?
- Memuji anak perlu memperhatikan waktu yang tepat, selain juga isi pujian yang tepat.
- Sekali suatu perilaku terbentuk sebagai kebiasaan, pujian hanya perlu diberikan sekali-sekali, lalu berhenti sama sekali. Setelah itu kita boleh arahkan pujian kita pada hal-hal lain yang lebih mendasar dan dengan itu kita mengembangkan kepribadian anak.
- Anak beranggapan bahwa pujian yang kita berikan tidak tulus.
- Kemungkinan lain adalah anak tidak puas hanya dengan pujian saja dan mengharapkan sesuatu yang lebih, misalnya diperbolehkan main PS atau multiplayer game, dan sebagainya. Atau berharap diberi mainan yang mahal yang kita tidak mampu membelinya atau yang kita tidak ijinkan.
- Masalah kebiasaan. Orang tua tidak terbiasa menghargai orang lain, dan karena itu juga tidak terbiasa menghargai anak sendiri yang tiap hari bersama mereka.
- Orang tua sulit melihat hal positif pada diri anak mereka secara pas.
- Orang tua sering menganggap kelebihan anak sebagai sesuatu yang biasa yang memang sudah seharusnya demikian.
- Orang tua banyak mengalami kesulitan hidup sehingga tidak melihat hal-hal yang cerah dan menggembirakan dalam hidup, termasuk dalam kehidupan anak-anaknya
Bila sobat-2 ada masukan, saran maupun kritik yang membangun, mohon bisa berbagi di sini.
Semoga bermanfaat dan makasih, wassalam.
Demikian artikel tentang Seputar Pujian Pada Anak ini dapat kami sampaikan, semoga artikel atau info tentang Seputar Pujian Pada Anak ini, dapat bermanfaat. Jangan lupa dibagikan juga ya! Terima kasih banyak atas kunjungan nya.